Sebagai seorang Pendidik kita sering kali
dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan atau kasus yang ada di kelas maupun
di sekolah.Tetapi kita belum memahami kasus tersebut berupa dilema etika atau
bujukan moral.Dan terkadang kita mengambil keputusan berdasarkan apa yang kita
rasakan dan apa yang ada di fikiran kita tanpa melakukan pengujian dalam
pengambilan keputusan.
Adapun cara yang akan saya lakukan dalam
mentransfer dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan dalam program guru
penggerak angkatan 4 ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan
materi-materi program guru penggerak yang telah didapatkan melalui komunitas
praktisi UPTD SDN 1 BARRU kecamatan Barru kabupaten Barru yang sudah
dibentuk dan juga melalui rapat dewan guru. Sosialisasi dapat dilakuakn baik
secara daring (tatap maya) maupun luring (tatap muka).
2. Mensosialasisasikan
kepada rekan guru lain dalam lingkup kegiatan Kerja Kelompok Guru (KKG) PJOK
yang ada di Kecamatan Barru maupun di kecamatan lainnya di wilayah Kab. Barru.
3. Mensosialisasikan
materi-materi program guru penggerak melalui video yang diupload ke channel
youtube pribadi yaitu Herianti syaherial.
4. Berbagi
pengetahuan tentang pengambilan keputusan melalui media sosial seperti group
Whatsapp dan facebook.
Adapun langkah awal yang akan saya lakukan
untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran
Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan
suatu keputusan tidak akan luput dari dilema etika dan bujukan moral. Dalam hal
ini yang harus kita perhatikan adalah apakah kasus tersebut termasuk dilema
etika atau bujukan moral. Dan Untuk mengetahuinya kita dapat melakukan langkah
awal untuk identifikasi masalah agar bisa diketahui bahwa kasus yang dihadapai
adalah benar dilema etika atau bujukan moral.
Apabila masuk dalam kategori kasus dilema etika
maka Langkah Kedua adalah menentukan paradigma apa yang ada pada
permasalah tersebut. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi
pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan sebagai berikut
yaitu Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa
keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan
(truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long
term).
Selanjutnya saya akan menentukan prinsip yang
akan digunakan dalam pengambilan keputusan,. Prinsip-prinsip yang dimaksud
yaitu prinsip berfikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip
berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip
berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking)
Langkah selanjutnya adalah saya akan menguji
keputusan yang saya ambil melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan
nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang di hadapi
2. Menentukan
siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut
3. 3.Menentukan
fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut
4. Melakukan
uji benar vs salah dalam situasi tersebut.
5. (a)Melakukan
Uji Legal yaitu menentukan apakah ada aspek pelanggaran hukum. (b) Melakukan
Uji Regulasi yaitu menentukan apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik
profesi dalam kasus tersebut (c) Melakukan Uji Intuisi yaitu menentukan
apakah ada yang salah dalam situasi tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi
(d) Melakukan uji publikasi yaitu menguji persaan bila keputusan yang diambil
dipublikasikan di halaman depan Koran (e) Melakukan uji panutan/ idola yaitu
menentukan keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola dalam
situasi tersebut
6. Menentukan
paradigma yang terjadi pada kasus yang dihadapi
7. Menentukan
prinsip yang akan digunakanMenentukan penyelesaian yang kreatif untuk
menyelesaikan masalah tersebut (Investigasi Opsi Trilemma)
8. Menentukan
keputusan yang akan diambil.
9. Melihat
kembali keputusan yang diambil dan merefleksikannya
Mulai kapan saya akan menerapkan
langkah-langkah tersebut?
Setelah saya memahami modul 3.1 tentang
pengambilan keputusan akan langsung saya terapkan dan akan berusaha semaksimal
mungkin untuk memecahkan suatu masalah yang ada dikelas atau di lingkungan
sekolah dengan memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan
keputusan.
Penerapan pengambilan keputusan akan saya lakukan
ketika saya menemukan studi kasus yang saya alami atau rekan guru lain yang
sedang mengalami permasalahan dilema etika. Saya akan langsung membuat jadwal
rencana pelaksanaan dengan menerapakan 4 paradima,3 prinsip pengambilan
keputusan serta 9 langkah dalam pengujian keputusan.
Hal ini saya lakukan karena sebagi langkah awal
saya dalam kegiatan berlatih dalam pengambilan keputusan agar kedepannya jika
saya menjadi seorang pemimpin bisa mengambil keputusan dengan tepat tanpa ada
keraguan yang berkaitan dengan dilema etika di lingkungan sekolah maupun
masyarakat.
Yang akan menjadi pendamping saya dalam pengambilan
keputusan adalah :
Yang akan mendampingi saya dalam menerapkan atau
menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam
lingkungan sekolah tentunya seluruh warga sekolah yaitu Kepala Sekolah dan
rekan-rekan sejawat.
Pengambilan keputusan yang tepat dalam pemimpin
pembelajaran adalah pengambilan keputusan yang mampu menyeimbangkan antara dua
pihak atau antara dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan benar
sehingga tidak merugikan salah satunya. Refleksi dalam pengambilan keputusan
merupakan cara kita mengambil keputusan apakah sudah tepat atau tidak terhadap
orang lain.
Kita perlu melakukan diskusi dan saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan rekan kita agar dalam pengambilan sebuah
keputusan tersebut tepat dan efektif. Saran dan umpan balik rekan kita dalam
sebuah diskusi akan membantu kita dalam menentukan sebuah keputusan. Semakin
banyak saran dan umpan balik positif dari orang lain,maka keputusan yang kita
ambil juga akan semakin efektif dan tepat.